Friday, 30 October 2015

Praveen/Debby Melenggang, Maria Febe Tantang Ratchanok

pict Praveen/Debby
Langkah pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto dalam ajang Bitburger Open Grand Prix Gold 2015, masih mulus melenggang ke babak perempatfinal.

Duet yang menempati unggulan kedua ini berhasil mengandaskan perlawanan ganda 'gado-gado', Jerman-Indonesia, Firdaus M.Gustaf/Aprilsasi Putri Lejarsar Variella, 21-12 dan 21-12, Kamis, 29 Oktober 2015.

Tampil di hadapan publik Hall Saarlandhalle Saarbrucken, Jerman, Praveen/Debby sukses menuntaskan permainan hanya dalam waktu 20 menit.

Sayang, langkah gemilang Praveen/Debby gagal diikuti oleh pasangan pelapis mereka, Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja yang harus mengakui keunggulan duet Belanda, Jacco Arends/Selena Piek dengan skor 17-21 dan 14-21.

Di event ini, Edi/Gloria sebenarnya sangat diharapkan dapat mengukir prestasi cemerlang untuk terus dapat mengangkat peringkat mereka menembus 10 besar dunia.

Di nomor lainnya, Maria Febe Kusumastuti secara mengejutkan juga lolos ke 8 besar setelah menang atas unggulan kedelapan asal Thailand, Porntip Buranaparsetsuk melalui pertarungan rubber game, 13- 21, 21-19 dan 24- 22.

Pada laga perempatfinal besok, Maria Febe akan menantang bintang bulutangkis Thailand lainnya, Ratchanok Intanon yang menempati sebagai unggulan kedua
sumber: Viva(dot)co(dot)id


Thursday, 29 October 2015

2 Tunggal Putra Indonesia Lawan 2 Tunggal Taipei di R3 German GPG 2015

2 tunggal putra andalan Indonesia senior yaitu Hayom Rumbaka dan Tommy Sugiarto akan melawan 2 tunggal terbaik Taipei di Round 3 German GPG Bitburger Open 2015.

Hayom melawan tunggal terbaik Taipei yang sekaligus unggulan 1 Chou Tien Chen, dari H2H Hayom masih tertinggal 1-3, pertemuan terakhir mereka terjadi minggu lalu di French SS 2015 dengan skor ketat 25-27 14-21, dari segi rangking Hayom masih jauh di bawah pemain Taipei ini, Hayom berperingkat 23, sedang Chou berperingkat 6 dunia. Apakah Hayom bisa balas dendam di German ini, semoga bisa. Aminn
pict H2H Hayom vs Chou

Sementara Tunggal terbaik Indonesia saat ini Tommy Sugiarto akan bertemu finalis Taipei GP 2015 yang di final dikalahkan Sony Dwi Kuncoro yaitu Tzu Wei Wang, dari H2H kedua pemain ini belum bertemu, dari segi peringkat Tommy masih jauh di atas dari pemain ini, Tommy berperingakat 11 sedangkan pemain Taipei ini masih berperingkat 45 semoga Tommy bisa memberikan penampilan yang terbaik dan memenangkan pertandingan ini. AMINN

Apakah kemenangan untuk Tunggal Indonesia 2-0, atau kemenangan untuk Taipei 0-2. Atau imbang 1-1, 
Kita tunggu saja, namun rakyat Indonesia harus mendoakan perjuangan pemain Indonesia dan bisa memenangkan pertandingan nanti. aminn

Wednesday, 28 October 2015

Ribka Sugiarto Mau seperti Liliyana Natsir

Pict Ribka Sugiarto
Dengan prestasi gemilang, Liliyana Natsir memiliki banyak penggemar. Para fans itu berasal dari berbagai kalangan, termasuk dari kalangan pemain bulu tangkis. Ya, salah satu penggemar Liliyana adalah pebulu tangkis junior, Ribka Sugiarto.

Ribka yang bermain di nomor ganda putri dan ganda campuran mengaku sebagai penggemar berat Liliyana. Buat Ribka, Liliyana yang akrab disapa Butet merupakan sumber motivasi baginya.

"Saya mau seperti Ci Butet yang bisa mandiri dan menjalani semua latihan dengan baik," ujar Ribka.

Pemain berusia 15 tahun yang merupakan juara ganda campuran dan ganda putri kategori remaja di Turnamen Ganda Candra Wijaya 2015 ini juga terkesima dengan perjalanan karier Butet dalam mengejar prestasi dari kecil.

"Dia bisa fokus sejak kecil, rajin berlatih, menerima semua keadaan, dan makan apa saja yang disediakan di tempat latihan. Saya ingin seperti itu," tutur pemain kelahiran Karanganyar, 22 Januari 2000 ini.

Ribka memiliki peluang untuk mengikuti jalur prestasi idolanya tersebut. Apalagi, Ribka saat ini memang ingin fokus bermain di nomor ganda. Pada ganda putri, Ribka dipasangkan dengan Febriana Dwipuji Kusuma, sedangkan di ganda campuran, Ribka berduet dengan Fiesal Wiranto.

sumber: Juara(dot)net

Hayom Rumbaka Tundukan Anak Didik Rashid Sidek Di R1 German GPG 2015

Pada pertandingan Round 1 German GPG 2015 atau biasa disebut dengan Bitburger Open yang berlangsung dini hari 28 Oktober 2015 waktu Indonesia wakil Indonesia Dionysius Hayom Rumbaka yang  di unggulkan di tempat ke 9 menghadapi anak didik pelatih yang sekarang menangani Tommy Sugiarto asal Malaysia Rashid Sidek yaitu Mohamad Arif Abdul Latif dengan skor 21-19 21-15 dalam waktu 39 menit.
Pict seusai Pertandingan Hayom vs Arif R1 German GPG 2015
Jalannya pertandingan di awal set pertama Hayom belum bisa mengeluarkan permaianannya dengan selalu tertinggal sampai kedudukan 12-15 untuk keunggulan Arif lalu Hayom dapat menyamakan kedudukan dan sempat unggul 16-15, namun Arif lagi-lagi unggul 16-18 kemudian Hayom dapat mengeluarkan smash-smashnya dan mampu menutup set 1 dengan skor yang sangat ketat 21-19.

Set 2 tidak jauh berbeda dengan set 1, berjalan dengan skor yang selalu ketat. Arif sebenarnya sempat unggul 10-12, namun setelah itu Hayom Rumbaka mungkin dapat menemukan permainannya dan selalu unggul dengan skor 16-13 --- 19-14 --- dan akhirnya menutup set 2 dengan skor 21-15.

Jika mau melihat pertandinganya di sini, monggo, silahkan, 
Dionysius Hayom Rumbaka (Indonesia) 21-19 21-15 Mohamad Arif Abdul Latif (Malaysia)
R1 Mens Single German GPG Bitburger Open 2015

Di Round 2 Hayom akan melawan pemain realtif lebih mudah yaitu antara pemain asal Belgia Maxime Moreels atau pemain asal Rusia Anton Ivanov yang belum pertanding, semoga Hayom bisa menampilkan permainan yang konsistent dan terbaik dan dapat berbicara banyak di turnament ini. AMIN

Tuesday, 27 October 2015

(World Junior Championships 2015) Pebulutangkis Muda Siap Beraksi di Peru

pict Pemain WJC INDONESIA 2015
Sebanyak 15 pemain muda Indonesia akan beraksi di kejuaraan BWF World Junior Championships 2015 di Lima, Peru. Kompetisi pebulutangkis kelas usia U-19 ini akan memperebutkan Piala Suhandinata di kategori beregu campuran yang dimainkan pada 4-8 November, dilanjutkan dengan Piala Eye Level untuk nomor perorangan pada 10-15 November.

Indonesia mengirim wakil-wakil terbaik ke ajang paling bergengsi di kelas junior ini. Di tunggal putra, Firman Abdul Kholik akan menjadi ujung tombak di laga beregu, serta nomor perorangan tunggal putra. Jam terbang juara Vietnam International Challenge 2015 di kelas senior, dinilai cukup untuk menjadikannya andalan di level junior. Firman bahkan sudah pernah mencicipi rasanya bertanding di turnamen sekelas Piala Sudirman dan SEA Games Singapura 2015.

Di tunggal putri, Gregoria Mariska yang merupakan juara Indonesia International Challenge 2015 siap untuk memperebutkan titel juara bergengsi ini.

“Firman dan Gregoria kami targetkan untuk setidaknya bisa menembus babak final. Kalau Panji (Ahmad Maulana), saya rasa masuk babak semifinal sudah bagus,” tutur Rexy Mainaky, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI.

Sementara itu di nomor beregu, Indonesia berada di grup C1 bersama tuan rumah Peru, Singapura, Chili dan Guyana. Melihat lawan-lawan di grup, Indonesia berpeluang besar untuk menjadi juara grup dan lolos ke babak perempat final. Di babak delapan besar, kemungkinan tim Negeri Gajah Putih Thailand yang menjadi unggulan pertama di grup C2. Tim Tiongkok, Korea dan Jepang yang memiliki kekuatan merata hampir di semua nomor, masih menjadi lawan-lawan terberat squad Merah-Putih.

“Saya rasa tim Indonesia bisa melaju ke semifinal sudah cukup bagus. Mengingat peta persaingan di kelas junior juga sengit. Lawan-lawan seperti Korea dan Tiongkok memiliki kekuatan yang merata,” ucap Rexy.

Pada tahun lalu, tim Indonesia berhasil meraih medali perak setelah dikalahkan tim unggulan pertama Tiongkok, dengan skor 0-3. Sementara di nomor perorangan, dua medali perak diraih pasangan ganda putri Rosyita Eka Putri Sari/Apriani dan  pasangan ganda campuran Muhammad Rian Ardianto/Rosyita Eka Putri Sari serta dua medali perunggu datang dari Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra) dan Muhammad Rian Ardianto/Clinton Hendrik Kudamassa (ganda putra).


“Soal persiapan pemain khususnya Firman dan Gregoria, menurut saya sudah cukup baik persiapannya. Apalagi ditambah try out di beberapa turnamen kelas dewasa di level grand prix maupun international challenge,” pungkas Rexy.

Tim Indonesia yang berangkat ke Peru akan dibagi menjadi dua grup. Rombongan pertama yang terdiri dari 12 atlet dan dua pelatih akan bertolak ke Peru pada Rabu, 28 Oktober 2015, dengan maskapai KLM Royal Dutch, dengan nomor KL 810, pukul 19.25 WIB. Sementara itu grup kedua berisi pemain yang hanya bertanding di nomor perorangan, terdiri dari tiga orang atlet dan satu pelatih, berangkat dengan maskapai yang sama pada 5 November 2015 dengan nomor penerbangan KL 810, juga pukul 19.25 WIB

Monday, 26 October 2015

(Djarum Sirnas NTB 2015) Atlet Belanda Berlaga di Lombok

pict Atlet Belanda yang berlaga di Sirnas NTB

Mataram, 26 Oktober 2015 – Tak hanya atlet asal Indonesia yang turut meramaikan persaingan Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) Li Ning Nusa Tenggara Barat Open 2015. Ada seorang atlet asal Belanda, Jeroen Paul Ham yang turut meramaikan persaingan di GOR 17 Desember, Mataram.

Di babak pertama yang digelar Senin (26/10) siang, Jeroen dipaksa bermain tiga game. Atlet tunggal taruna putra ini berhadapan dengan M Iqbal Atmayadi Saefuddin dari Warna Agung Perkasa. Sukses menang 21-13 di game pembuka, Jeroen justru terlihat terlalu banyak melakukan kesalahan sendiri di game kedua. Ia pun akhirnya harus menelan kekalahan tipis 19-21. 

Sementara di game penutup, atlet yang dalam 45 hari terakhir berada di tanah air ini kembali berhasil mengembalikan performanya. Ia kembali menang dengan 21-13. “Di pertandingan tadi apalagi di babak kedua saya terlalu mudah kehilangan angka, saya banyak melakukan kesalahan yang tidak perlu. Tetapi hal seperti ini memang biasa terjadi di pertandingan pertama di turnamen, semoga besok saya bisa bermain lebih baik,” ujar Jeroen saat dijumpai. 

Jeroen sendiri mengaku sudah mempersiapkan diri dengan cukup baik untuk menyongsong turnamen ini. “Persiapan saya sebelum turnamen saya rasa cukup baik. Saya berlatih satu bulan di Tangkas, dan satu minggu terakhir saya berlatih di Jaya Raya Suryanaga, tetapi saya tidak tahu apakah nanti saya akan mampu bersaing dengan pemain asal Indonesia. Banyak yang bagus di Indonesia,” ceritanya. 

Ia pun menuturkan tak memasang target tertentu di turnamen ini. “Saya tidak memiliki target tersendiri, saya juga tidak mengecek siapa yang akan menjadi lawan saya berikutnya, yang jelas saya ingin fokus ke setiap pertandingan dan lihat sejauh mana saya bisa melaju,” pungkasnya. 

Di babak kedua yang akan digelar besok (27/10), Jeroen sudah dinanti oleh Ade Reksy Dwicahyo dar Exist Jakarta. Ia melangkah ke babak kedua setelah mendapat bye di babak pertama. Persaingan di nomor tunggal taruna putra sendiri diprediksi akan sengit. Ada Vega Vio Nirwanda asal Mutiara Cardinal yang diunggulkan ditempat pertama, dan Chico Aura Dwi Wardoyo dari Exist Jakarta yang diunggulkan ditempat kedua.
Sumber: badmintonindonesia(dot)org

(French Open 2015) Praveen/Debby Jadi Runner Up di Paris

pict Praveen/Debby Runner Up French SS 2015


Finis sebagai runner up jadi hasil terbaik Praveen Jordan/Debby Susanto di French Open Super Series 2015. Meski belum berhasil jadi juara, Praveen/Debby menjadi finalis level super series menjadi capaian terbaik mereka tahun ini.

Di partai puncak Praveen/Debby yang menghadapi duet Korea, Ko Sung Hyun/Kim Ha Na, bertanding cukup ketat. Pengembalian jatuh bangun kerap mewarnai pertandingan kali ini.

Di game pertama, Praveen/Debby harus tertinggal cukup jauh dari Ko/Kim. Pada jeda interval, Praveen/Debby tertinggal 3-11. Lanjut setelah itu, Praveen/Debby tak bisa berbuat banyak. Keduanya terus tertekan oleh lawan 5-14, 7-16, 9-18 hingga kalah 10-21.

Masuk ke game dua, performa Praveen/Debby membaik. Mereka terus memimpin perolehan angka, dan tercatat hanya sekali bisa dilampaui Ko/Kim pada skor 6-7.

Main di game penentu, kedua pasangan saling bergantian memimpin perolehan angka. Praveen/Debby sempat unggul 11-8, namun kemudian balik tersusul 11-12. Setelah itu Ko/Kim terus memimpin poin dan menyentuh match point lebih dulu 20-18. Praveen/Debby sempat membuka harapan dengan mencuri satu poin berikutnya. Sayang di posisi 19-20, pengembalian bola Praveen gagal melewati net. Ko/Kim menang 21-19.

“Perasaannya tentu kecewa. Karena sudah bisa sampai final pasti maunya menang. Game pertama kami main belum in. tapi di game kedua dan tiga kami sudah kasih yang terbaik, apa yang kami mau semua sudah bisa keluar. Mungkin tinggal faktor luck aja di lapangan,” kata Debby.

Final French Open Super Series 2015 merupakan capaian terbaik Praveen/Debby sejauh ini. Namun keduanya mengaku belum puas dan berharap bisa terus memberikan yang terbaik.

“Capaian hari ini sebenarnya masih kurang buat kami. Sudah sampai ke final seharusnya kami bisa menang. Tapi ya mau bagaimana lagi. Kami sudah berusaha ternyata dapetnya sampai di sini. Kami syukuri aja,” tambah Praveen.

Praveen/Debby dan Ko/Kim sudah empat kali berhadapan. Sejauh ini rekor pertemuan masih 2-2, sama kuat. Terakhir mereka berhadapan di Thailand Open Grand Prix Gold 2015, kala itu Praveen/Debby yang bisa menangi pertandingan, 21-16 dan 21-16.
sumber: badmintonindonesia(dot)org

Sunday, 25 October 2015

(French Open 2015) Praveen/Debby Melesat Ke Final

pict Ekpresi Kemenangan Praven/Debby SF French SS 2015

Hasil menggembirakan datang dari wakil ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto. Mereka berhasil melesat ke babak final French Open Super Series 2015, usai mengalahkan pasangan unggulan delapan, Lu Kai/Huang Yaqiong, Tiongkok. Praveen/Debby menang usai tanding selama 44 menit, dengan 21-18 dan 21-19. 

“Tadi kami main enjoy, semua permainan di lapangan bisa keluar, menikmati jalannya pertandingan. Kami beberapa kali ketinggalan di poin-poin kritis, kami nggak terlalu panik,” kata Debby.  

Praveen/Debby berhasil memberikan penampilan yang baik di semifinal. Unggul tipis di babak pertama, perolehan angka mereka sempat tersusul Lu/Huang,13-10. Namun setelah itu, Praveen/Debby balik mencuri tiga angka berurutan , menyamakan kedudukan hingga akhirnya menang 21-18. 

“Kalau sama-sama fight di lapangan kami tidak kalah. Tapi di beberapa poin kami sempat rame dan ketinggalan. Tapi untungnya di akhir kami bisa balik lagi,” ujar Praveen menambahkan. 

Game kedua berlangsung lebih ketat. Di poin-poin kritis, Lu/Huang mencuri keunggulan 19-16. Namun kemudian, Praveen/Debby sukses memastikan kemenangannya dengan permainan yang mengesankan, mencuri lima angka berurutan, mereka gantian unggul 21-19. 

Di babak final, Praveen/Debby akan berhadapan dengan Ko Sung Hyun/Kim Ha Na, unggulan tujuh asal Korea. Kedua pasangan ini sudah empat kali berhadapan dengan skor pertemuan imbang, dua sama. 

“Pokoknya kami berpikir sama seperti babak pertama. Mau ketemu siapapun kami siap. Pernah kalah dan pernah menang juga. Kami berharap besok bisa main maksimal tapi tidak over percaya diri,” jelas Debby. 

“Kami harus main lebih sabar lagi sama terus konsisten ke permainan sendiri dan jangan buru-buru,” ungkap Praveen. 

Praveen/Debby menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang melaju ke final. Dua rekannya yang hari ini bermain, harus sama-sama kalah dan terhenti di semifinal. Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan kalah dari pasangan Denmark, Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding. Sedangkan Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari kalah dari ganda putri Tiongkok, Luo Ying/Luo Yu.
sumber:badmintonindonesia(dot)org

Saturday, 24 October 2015

(French Open 2015) Taklukkan Unggulan Tiongkok, Praveen/Debby Melesat Ke Semifinal

pict Praveen/Debby France SS 2015
Langkah pasangan Praveen Jordan/Debby Susanto terus melesat ke semifinal French Open Super Series 2015. Keduanya melaju usai mengalahkan unggulan tiga asal Tiongkok, Xu Chen/Ma Jin, 21-8, 19-21 dan 23-21.

Di awal game pertama, Praveen/Debby berhasil menguasai keadaan dan menekan Xu/Ma di lapangan. Praveen/Debby merebut interval pertama dengan 11-5. Keunggulan terus terjadi hingga di akhir game pertama, 21-8 kemenangan telak untuk Praveen/Debby.

“Dari game pertama sampai kedua mereka sudah ketakan terus sama kami. Tapi di tengah game kedua mereka banyak membuka permainan dulu, selain itu pertahanan mereka juga lebih rapat dibanding game pertama. Sementara kami kadang buru-buru pengen matiin lawan, jadinya banyak melakukan kesalahan sendiri,” kata Praveen.

Game kedua berlangsung lebih ketat. Praveen/Debby sebenarnya berpeluang menang dua game langsung, sayang keduanya malah main terburu-buru dan banyak melakukan kesalahan yang menguntungkan lawan.

“Di awal game ketiga juga kami banyak mati sendiri. Tapi pas poin 11 kami mulai bisa bangkit lagi, kaya di game pertama dan lebih sabar lagi,” tambah Praveen.

Di game penentu, Xu/Ma lebih dulu menyentuh match point, 20-19. Tapi Praveen/Debby tak menyerah begitu saja. Keduanya tampil baik merebut poin demi poin hingga akhirnya menang tipis 23-21.

“Pas poin 19-20, kami cuma mikirnya gimana caranya agar nggak error sendiri. Jadi selama bola jalan, kalau kami bisa kontrol emosi dan kontrol pukulan, tidak akan masalah. Cuma beberapa kali ketinggalan, lawan malah jadi lebih percaya diri,” ungkap Debby.

Selanjutnya di semifinal, Praveen/Debby akan berhadapan dengan pemenang duel sesama Tiongkok, Lu Kai/Huang Yaqiong dan Liu Yuchen/Tang Jinhua.

“Kami pernah ketemu mereka. Jadi sama kaya kemarin aja, siapapun lawannya tetap siap dan fokusnya dijaga,” tutup Debby.
sumber:badmintonindonesia(dot)org

(French Open 2015) Greysia/Nitya Kembali Taklukkan Ganda Korea

pict Greysia/Nitya France SS 2015

Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari kembali sukses menaklukkan ganda putri asal Korea, Chae Yoo Jung/Kim So Yeong. Dalam waktu 42 menit, Greysia/Nitya merebut kemenangan di babak perempat final French Open Super Series Premier 2015, 21-12 dan 21-17.

Hingga pertengahan game pertama, Greysia/Nitya selalu berada di bawah tekanan lawan. Pola serang yang terapkan pasangan Indonesia ternyata belum mempan untuk mencuri keunggulan dari Chae/Kim. Tak mau terus ketinggalan, Greysia/Nitya kemudian merubah pola main mereka. Di angka 12 sama, Greysia/Nitya mengunci langkah Chae/Kim dan melesat mencuri sembilan angka berurutan dan menang 21-12.

“Di awal game pertama kami banyak menyerang lawan, tapi ternyata belum berhasil. Akhirnya saat poin ketinggalan, kami mencoba merubah permainan. Kami melambatkan tempo permainan, lambat bukan berarti lengah, tapi agar tidak terbawa pola permainan mereka,” kata Nitya kepada badmintonindonesia.org.

Ini merupakan pertemuan kedua bagi Greysia/Nitya dan Chae/Kim. Pertemuan pertama mereka terjadi pada All England 2015 lalu. Saat itu Greysia/Nitya menang dua game langsung 21-17 dan 21-19 dari Chae/Kim.

Di semifinal, Greysia/Nitya sudah ditunggu unggulan dua Tiongkok, Luo Ying/Luo Yu. Meski di atas kertas Luo/Luo lebih diunggulkan, namun rekor pertemuan mereka masih berpihak kepada Greysia/Nitya. Mereka sudah lima kali berhadapan, dan Greysia/Nitya unggul 4-1 dari Luo/Luo.

“Kami mau mempersiapkan lagi untuk kedepannya. Yang kemarin-kemarin sudah tidak kami ingat-ingat lagi, pernah menang atau kalah. Besok pertandingan baru lagi. Yang pasti kami mau yang terbaik dan kami selalu ingin menang,” ujar Greysia.

“Pemain Tiongkok rata-rata punya power. Tapi dari pertandingan sebelum-sebelumnya juga kami sudah merasakan. Jadi besok fifty-fifty lagi. Semua punya peluang, kami mau fokus lagi dan enjoy pertandingan,” tambah Greysia lagi.
sumber:badmintonindonesia(dot)org

Bagi yang belum liat pertandinganya, bisa di lihat di sini
Nitya Krishinda MAHESWARI/Greysia POLII (Indonesia) 21-12 21-17 CHAE Yoo Jung/KIM So Yeong (Korea) 

SEMOGA NANTI LAWAN KEMBAR LUO, GREYSIA DAN NITYA DAPAT MENAMPILKAN PERMAINAN TERBAIK DAN MEMENANGKAN PERTANDINGAN, DOA KITA SEMUA. AMINN

Friday, 23 October 2015

Ihsan Mustofa Suka Ngoprek Otomotif

pict Ihsan Maulana Mustofa bersama Mobilnya

JUARA(dot)net - Langkah pebulu tangkis muda penuh harapan, Ihsan Maulana Mustofa (19), terhenti di semifinal turnamen Yonex & GJ Taiwan Terbuka Grand Prix di Taipei, akhir pekan lalu.

Meski begitu, kegagalan itu tak menghalangi mimpi besar dia untuk menjadi juara dunia. Pemain kelahiran Tasikmalaya, (Jabar), 18 November 1995 ini telah mencanangkan impian besar untuk menyamai prestasi idolanya, Lin Dan, dengan menjadi juara dunia.

“Memang banyak kejuaraan bergengsi, namun titel juara dunia itu punya kelas tersendiri. Rasanya pasti beda. Semoga suatu hari nanti saya bisa menjadi juara dunia seperti idola saya, Lin Dan,” ujar Ihsan.

Di luar bulu tangkis, pemain besutan klub Djarum ini juga menggemari otomotif. Dia menyebut ada keasyikan tersendiri ketika melakukan bongkar-pasang onderdil mobil.

“Ya, saya memang suka otomotif. Senang bongkar-pasang onderdil mobil sendiri,” ujar peraih perunggu Kejuaraan Dunia Junior 2013 itu.

“Seperti main bulu tangkis, ngoprek otomotif itu juga membutuhkan kesabaran, akal, dan kiat untuk mengatasi setiap kesulitan,” ujarnya
sumber: Juara(dot)net

(French Open 2015) Sukses Revans, Greysia/Nitya Ke Perempat Final

Pict Greysia/Nitya Di France SS 2015

Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari sukses mengatasi Chang Ye Na/Lee So Hee, Korea, pada babak dua French Open Super Series 2015. Laga menguras tenaga selama 78 menit tersebut akhirnya dimenangkan Greysia/Nitya dengan skor 9-21, 21-18 dan 21-19. 

Kemenangan ini sekaligus membalas hasil di Denmark Open Super Series Premier 2015 pekan lalu. Saat itu Greysia/Nitya kalah dua game langsung di babak pertama, 13-21 dan 14-21 dari Chang/Lee. 

Main di game pertama, Greysia/Nitya tak bisa banyak bergerak dari permainan lawan. Mereka terus ditekan Chang/Lee hingga akhirnya harus kalah jauh 9-21. 

“Game pertama mereka sudah tahu banget permainan kami. Kami keserang duluan. Mereka sudah tahu harus main seperti apa untuk menang, mereka bermain seperti saat di Denmark. Sementara dari sisi kami sempat kepikiran juga,” ungkap Greysia. 

Masuk ke game dua, Greysia/Nitya juga kerap di bawah kontrol permainan lawan. Mereka terus tertinggal dari awal game hingga poin 13-17. Namun akhirnya, Greysia/Nitya merebut empat angka berurutan untuk menyamakan posisi. Dari situ, Greysia/Nitya menyalip perolehan angka lawan, hingga menang 21-18.

Game ketiga berlangsung lebih ketat dari sebelumnya. Mereka terus saling mengejar perolehan angka. Kerja keras pertandingan lebih dari satu jam ini pun akhirnya terbayar. Pasangan ganda putri terbaik Indonesia ini berhasil menang.

“Tapi di game kedua kami benar-benar mengontrol ketenangan. Terutama gimana caranya kami dapat poin satu per satu, mendekati lawan. Ketika sudah dekat, di situ kami mulai yakin lagi. Kemudian di game ketiga, kami sudah mendapatkan semua permainan kami, strategi juga sudah siap,” tambah Greysia lagi.

Selanjutnya di perempat final, Greysia/Nitya akan berhadapan dengan pasangan Korea, Chae Yoo Jung/Kim So Yeong. Mereka pernah jumpa di lapangan sekali, pada All England 2015 lalu. Saat itu Greysia/Nitya sukses menang dua game langsung 21-17 dan 21-19.

“Buat besok kami harus jauh lebih siap lagi. Fokusnya dan mengontrol diri di lapangan. Karena kalau sekarang udah bukan ngomongin teknik lagi. Tapi kalau kami sudah bisa fokus dan tenang, kami yakin bisa memegang pertandingan,” kata Nitya. 
sumber: badmintonindonesia(dot)org

Highlights R2 French SS 2015 Praveen JORDAN/Debby SUSANTO vs Joachim FISCHER N/Christinna PEDERSEN

Pict usai pertandingan Praven/Debby vs Joped

ALHAMDULILLAH Praven/Debby bisa mengalahkan ganda campuran nomor 1 Denmark JOPED yang juga unggulan 5 di turnamnet ini, Praven cukup safety dalam pertandingan ini, tidak banyak buang point dari kesalahan sendiri. good job

Yang belum liat pertandinganya, monggo di sini, Silahkan di lihat ya, jangan lupa subscribe chanellnya
Praveen JORDAN//Debby SUSANTO (Indonesia) 16-21 21-17 21-17 Joachim FISCHER NIELSEN/Christinna PEDERSEN (Denmark)

Highlights Round 2 XD French SS 2015

Besok di perempat final Praven/Debby akan menghadapi unggulan 3 dari China Xy Chen/Ma jin, cukup berat, namun tetap optimis kalau Praven dapat menampilkan terbaik dan maksimal, Insya Allah bisa menang, doa kita semua. AMINN

Thursday, 22 October 2015

Daftar Pemain Indonesia Pelatnas Di Indonesia Grand Prix Gold 2015

#IndonesiaGPG diselenggarakan di Gedung Graha Cakrawala, Kompleks Universitas Malang, 1-6 Desember 2015.

pict Ronald with Masita

Tunggal Putra (MS)
Ihsan Maulana Mustofa
Jonatan Christie
Anthony Ginting
Firman Abdul Kholik
Muhammad Bayu Pangisthu
Riyanto Subagja
Panji Ahmad Maulana
Reksy Aureza Megananda
Redy Perdana
Enzi Shafira
Krishna Adi Nugraha

Tunggal Putri (WS)
Linda Wenifanetri
Hanna Ramadini
Dinar Dyah Ayustine
Fitriani
Gregoria Mariska
Priskila Siahaya

Ganda Putra (MD)
Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan
Angga Pratama/Ricky Karanda S
Wahyu Nayaka/Ade Yusuf
Marcus Fernaldi/Kevin Sanjaya
Berry Angriawan/Rian Agung S
Fajar Alfian/M. Rian Ardianto
Hardianto/Kenas Adi H
Hantoro/Rian Swastedian

Ganda Putri (WD)
Greysia Polii/Nitya Krishinda M
Della Destiara H/Rosyita Eka PS
Anggia Shitta A/Ni Ketut Mahadewi
Suci Rizki A/Maretha Dea G
Gebby Ristiyani I/Tiara Rosalia N
Melvira Oklamona/Rika Rositawati
Merisa Cindy S/Nisak Puji
Rizki Amelia P/Richi Puspita D

Ganda Campuran (XD)
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir
Praveen Jordan/Debby Susanto
Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle W
Ronald Alexander/Melati Daeva O
Riky Widianto/Annisa Saufika
Alfian Eko P/Masita Mahmudin
Hafiz Faisal/Shela Devi A
Lukhi Apri N/Zakia Ulfa

sumber: Twitter Humas PBSI


(French Open 2015) Angga/Ricky Kembali Ditantang Boe/Mogensen

pict Angga/Ricky Di France SS 2015

Masuk ke babak dua French Open Super Series 2015, Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi kembali ditantang Mathias Boe/Carsten Mogensen, Denmark. Ini akan menjadi pertemuan keempat bagi mereka. Minggu lalu di Denmark Open Super Series Premier 2015, Angga/Ricky kalah dari Boe/Mogensen di babak dua. 

Angga/Ricky sejauh ini belum bisa merebut kemenangan dari pasangan Denmark tersebut. Terakhir di Denmark, Angga/Ricky kalah dua game langsung, 19-21 dan 16-21 dalam 43 menit. 

“Pastinya kami pengen lebih baik. Kami berharap hasilnya bisa lebih baik dari Denmark kemarin,” kata Ricky. 

“Kami mau satu-satu dulu, konsentrasi buat ke babak dua, hadapi step by step. Siapa pun lawan yang harus dihadapi, kami siap untuk memberikan perlawanan,” timpal Angga. 

Pertemuan terakhir Angga/Ricky dan Boe/Mogensen sebenarnya dinilai Herry Iman Pierngadi, pelatih ganda putra, sebagai laga yang cukup baik. Angga/Ricky dinilai mampu memberikan perlawan dan mengimbangi Boe/Mogensen di lapangan. Hanya saja masalah ketenangan dan kecerdikan saat bermain, Angga/Ricky masih harus diasah lagi. 

Sebelumnya di babak pertama French Open Super Series 2015, Angga/Ricky mengalahkan Adam Cwalina/Przemylaw Wacha, Polandia dengan 21-12 dan 21-15. 

“Kami konsentrasi dan lebih fokus aja di lapangan. Apalagi kemarin mereka sempat rubber game sama Hendra/Ahsan, jadi kami lebih antisipasi lagi. Dari pertama kami sudah tahu, dari pembukaan seperti apa,” kata Angga. 

Selain Angga/Ricky, pasangan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan juga berhasil mengamankan diri ke babak dua. Hendra/Ahsan kemudian akan berhadapan dengan Kenta Kazuno/Kazushi Yamada, Jepang. 

Melihat kekuatan di atas kertas, Hendra/Ahsan jauh lebih diunggulkan dibanding pasangan ranking 23 dunia tersebut. Hendra/Ahsan menjadi unggulan dua turnamen, setelah pasangan Korea, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong. Hendra/Ahsan juga selalu menang dari Kenta/Kazushi di tiga pertemuan yang pernah mereka lewati. 
Sumber: badmintonindonesia(dot)org

Tuesday, 20 October 2015

Rashid Sidek Tanggung Tommy Selama Tur Eropa

pict Tommy Sugiarto bersama Rahid Sidek

Pemain tunggal putra nomor satu Indonesia Tommy Sugiarto kini boleh bernapas lega. Ya, selama menjalani tur eropa, ia kini didampingi pelatih yang juga legenda bulutangkis asal negeri Jiran, Malaysia, Rashid Sidek.

”Selain mendampingi sebagai pelatih, Rashid juga membiayai segala keperluan Tommy selama menjalani tur Eropa,” ujar Icuk Sugiarto, ayah kandung sekaligus manager Tommy kepada INDOPOS (Group Padang Ekspres), kemarin.

Selama ini, Tommy yang kini berperingkat 12 dunia tanpa didampingi pelatih apabila mengikuti turnamen baik  Asia maupun di Eropa.

Hal ini dikarenakan, Tommy tidak cukup banyak uang untuk membawa pelatih ke berbagai kejuaraan yang di ikutinya. Tapi untunglah, Rashid Sidek peduli dengan Tommy dan bersedia mendampingi selama menjalani tur di Eropa.

”Saya ucapkan terimakasih kepada Rashid, karena peduli dengan Tommy. Saya  berharap ada orang di negeri ini yang seperti Rashid. Karena bagaimana pun juga, Tommy bertanding di negara lain membawa bendera Indonesia,” jelas Icuk yang ikut mendaftar  mencalonkan diri sebagai Ketum KOI. 

sumber: koran(dot)padek(dot)com

Ditangani Rashid Sidek, Tommy Sugiarto Bangkit

pict Tommy Sugiarto di Denmark SSP 2015

JAKARTA (SK) – Sejak ditangani mantan pemain Malaysia Rashid Sidek, prestasi Tommy Sugiarto terus meningkat. Dalam dua bulan terakhir, Tommy merebut gelar juara Rudia Terbuka Grand Prix dan Vietnam Terbuka Grand Prix Gold 2015.

Prestasi tersebut melambungkan peringkat Tommy dari nomor 16 ke posisi 12 untuk peringkat dunia, dan peringkat 6 untuk peringkat olimpiade tunggal putra. Setelah menjadi runner up di turnamen Denmark Terbuka Super Series Premier 2015 yang berakhir Minggu (18/10) kemarin, peringkat Tommy diperkirakan akan merangsak naik.

Meski gagal meraih gelar juara Denmark Terbuka setelah dikalahkan Chen Long di final dengan 12 û 21 dan 12 û 21, Tommy tidak kecewa. Bahkan hasil ini boleh dibilang di luar dugaan, karena Tommy datang bukan sebagai pemain yang diunggulkan untuk sampai ke final.

“Saya sebenarnya tidak memperkirakan bisa sampai ke final. Karena saya tidak diunggulkan di sini. Tapi saya berusaha menaikkan level permainan saya lagi, untuk lebih baik ke depannya,”kata Tommy.

Tommy sendiri mengaku sudah ada peningkatan kualitas permainannya setelah didampingi oleh Rashid Sidek. Di tangan mantan pemain nasional Malaysia tersebut, Tommy bisa bermain lebih sabar dan dari segi fisik ada peningkatan. Hal ini diperlihatkan dengan kemenangan Tommy yang selalu dua game atas lawan-lawannya sampai ke final Denmark Terbuka.

“Chen Long sudah mengantisipasi semua pukulan saya. Kami sebenarnya sudah sama-sama saling mengetahui permainan. Saya tidak bisa menembus pertahanan Chen Long, tapi saya sudah berusaha dengan maksimal. Saya akan terus mencoba, semoga turnamen berikutnya kalau harus bertemu, saya bisa mengalahkannya,” lanjut Tommy.

Langkah Tommy hingga ke partai puncak bukanlah suatu hal yang mudah. Dari babak awal, ia terus bertemu lawan yang cukup berat, yang lebih diunggulkan darinya.

Sederet nama pemain unggulan seperti K. Srikanth dari India, unggulan tujuh asal Taiwan, Chou Tien Chen, hingga tuan rumah yang jadi unggulan dua, Jan O Jorgensen, berhasil ditaklukkannya.

“Bisa sampai final saya cukup puas. Tapi dengan penampilan saya di final, saya rasa masih ada yang belum saya keluarkan dari permainan saya. Saya seharusnya masih bisa lebih all out lagi. Paling nggak meskipun kalah, poinnya tidak terpaut terlalu jauh,ö ucap Tommy lagi.

Perjalanan Tommy dari babak pertama di Denmark Open Super Series Premier 2015, babak pertama vs Sho Sasaki (Jepang) 21-11, 21-12, babak dua vs K. Srikanth (India/5) 21-15, 21-17, babak perempat final vs Jan O Jorgensen (Denmark/2) 21-19, 21-19, semifinal vs Chou Tien Chen (Taiwan/7) 21-8, 22-20, dan vs Chen Long (China/1) di final, kalah 12-21, 12-21.

sumber: suarakarya(dot)id

Rashid Sidek Puji Permainan Tommy Sugiarto

pict Tommy Sugiarto bersama Rashid Sidek

Mantan Pelatih Nasional Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM), Rashid Sidek, menginginkan supaya pebulutangkis Negeri jiran tersebut meniru komitmen tunggal putra Indonesia, Tommy Sugiarto. Peraih perunggu Olimpiade 1996 itu juga menyampaikan bahwa Tommy telah menampilkan permainan yang mengesankan.

“Saya terkesan dengan komitmen Tommy dan pebulutangkis peringkat 12 itu juga melakukan hal-hal yang ekstra setiap hari sehingga performanya kian meningkat. Satu lagi saya sangat mengagumi dedikasinya,” kata Sidek dilansir dari The Star, Sabtu (17/10).

“Sekarang, saya di luar BAM dan saya dapat membuat perbandingan dengan pemain Malaysia. Saya melihat, pergerakan Tommy yang kuat untuk menjadi juara dunia, tapi saya tidak melihat kondisi yang demikian ada di antara pemain kami."

“Selama ini, saya melihat bahwa pemain Malaysia senang dengan apa yang diperoleh, tapi tidak bersedia untuk melakukan yang lebih,” tambahnya.

sumber: sport(dot)analisadaily(dot)com

Tommy gets a helping hand from Rashid in Denmark

pict Toomy Sugiarto with Rashid Sidek

Indonesia’s Tommy Sugiarto is making great strides in the Denmark Open, thanks to some help from Malaysia’s former great Rashid Sidek.

Tommy, the son of former world champion Icuk, upset fifth seed K. Srikanth of India 21-15, 21-17 in the second round on Thursday to check into the quarter-finals.

The Indonesian is gaining valuable experience under former national coach Rashid, who is now the Sports Affairs chief coach, since coming under the club as a sponsored player three months ago.

“I have left PBSI (All-Indonesia Badminton Association) since February. Sports Affairs is one of my sponsors now,” said Tommy.

“I train regularly in Malaysia because I’m playing in the Purple League for the club.

“I have been learning quite a bit from Rashid. He was a world-beater before and it’s a privilege to train under him,” said Tommy.

On his chances in the Denmark Open, Tommy said that he hopes to go far.

“It gets tougher but I hope to achieve good results here,” said Tommy.

Rashid, who is in Odense said: “I thought my job as coach will be confined in Malaysia after I left BAM but here I am. It is a different challenge but I am happy to be here to help Tommy.”

source: thestar(dot)com

Tommy Kini Didampingi Rashid Sidek

pict Tommy Sugiarto bersama Rashid Sidek

Mantan pelatih timnas Malaysia, Rashid Sidek  menginginkan para pemain muda negaranya mencontoh semangat juang pemain asuhannya, Tommy Sugiarto.

Rashid yang sudah didepak sebagai pelatih nasional Malaysia, kini menangani Tommy yang tergabung di klubnya, Sports Affairs. Ia mendampingi Tommy yang tampil maksimal dengan lolos ke final turnamen Denmark Open Super Series Premier.

Tommy lolos ke final dengan menyingkirkan favorit Denmark, Jan O. Jorgensen, pemain Taiwan Chou Tien-chen sebelum dikalahkan unggulan pertama asal Tiongkok,  Chen Long di final.

"Saya sangat tertarik dengan komitmen Tommy. Ia berlatih ekstra keras setiap hari untuk meningkatkan kemampuannya. Saya kagum pada dedikasinya," kata Rashid yang merupakan anggota keluarga Sidek yang pernah melahirkan nama-nama besar seperti Misbun serta ganda Razif/Jalani.

Tommy, 27, kini menempati peringkat 12 dunia. Ia menjalani pola latihan di Kuala Lumpur bersama Rashid dan membawa program untuk diterapkan sendiri di Jakarta. "Ia mau berusaha keras untuk  menaikkan namanya," lanjut Rashid.

Tommy kini tak lagi bergabung dengan Pelatnas Cipayung.

Sementara Rashid berharap pencapaian Tommy dapat menjadi  inspirasi buat tunggal putera Malaysia.  "Setelah di luar (BAM) saya dapat melakukan perbandingan. Saya melihat keinginan Tommy untuk  bangkit tidak dimiliki para pemain kita (Malaysia)," katanya. "Mereka terlalu puas dengan apa yang telah mereka capai dan tak mau berusaha untuk mencapai yang lebih tinggi."

sumber: Kompas(dot)com

Monday, 19 October 2015

Luar Biasa!! Minggu Ini Badminton INDONESIA Dapat 4,5 Gelar Juara dan 3 Runner Up

ALHAMDULILLAH Minggu Ini Badminton INDONESIA Dapat 4,5 Gelar dan 3 Runner Up, dengan rincian sebagai berikut:
Pict Melati Daeva from badmintonindonesia(dot)org

Pict Sony Dwi kuncoro dan istri from badmintonindonesia(dot)org


2 Runner Up #Denmark SSP 2015 oleh:
Nomor ganda campuran: KO Sung Hyun/KIM Ha Na (Korea) 20-22 21-18 21-9 Tontowi AHMAD/Liliyana NATSIR (Indonesia), ada video Highlights Matchnya dan Ceremonialnya, silahkan kalau mau lihat:
Highlights Final Denmark SSP 2015 KO Sung Hyun/KIM Ha Na vs Tontowi AHMAD/Liliyana NATSIR

Ceremonial XD Denmark SSP 2015 Tontowi AHMAD/Liliyana NATSIR jadi runner up


Nomor Tunggal Putra: CHEN Long (China) 21-12 21-12 Tommy SUGIARTO (Indonesia),  ada video Highlights Matchnya dan Ceremonialnya, silahkan kalau mau lihat:
Highlights Final Denmark SSP 2015 CHEN Long vs Tommy SUGIARTO

Ceremonial MS Denmark SSP 2015 Tommy Sugiarto jadi runner up


4 gelar juara dari #TaipeiGP 2015 oleh:
Nomor tunggal putra: Sony Dwi KUNCORO (Indonesia) 21-13 21-15 Tzu Wei WANG (Chinese Taipei), ada video Full Matchnya dan Ceremonialnya, silahkan kalau mau lihat:
Full Match Final Chinese Taipei GP 2015 Sony Dwi KUNCORO vs Tzu Wei WANG

Ceremonial Mens Single Chinese Taipei GP 2015 Sony Dwi Kuncoro


Nomor ganda putri: Anggia Shitta AWANDA/Mahadewi Istirani NI KETUT (Indonesia) 21-19 21-14 Shiho TANAKA/Koharu YONEMOTO (Japan), ada video Full Matchnya dan Ceremonialnya, silahkan kalau mau lihat:
Full Match Final Chinese Taipei GP 2015 Anggia Shitta A/Mahadewi Istirani NI K vs Shiho T/Koharu Y 

Ceremonial WD Chinese Taipei GP 2015 Anggia Shitta AWANDA/Mahadewi Istirani NI KETUT


Nomor ganda putra: Gideon Markus FERNALDI/Kevin Sanjaya SUKAMULJO (Indonesia) 21-12 21-8 Thien How HOON/Khim Wah LIM (Malaysia),  ada video Full Matchnya dan Ceremonialnya, silahkan kalau mau lihat:
Full Match Final Chinese Taipei GP 2015 Gideon Markus F/Kevin Sanjaya S vs Thien How H/Khim Wah L

Ceremonial MD Chinese Taipei GP 2015 Gideon Markus FERNALDI/Kevin Sanjaya SUKAMULJO


Nomor ganda campuran: Ronald ALEXANDER/Melati Daeva OKTAVIANI (Indonesia) 21-18 25-27 21-15 Ko-Chi CHANG/Hsin Tien CHANG (Chinese Taipei), ada video Full Matchnya dan Ceremonialnya, silahkan kalau mau lihat:
Full Match Final Chinese Taipei GP 2015 Ronald ALEXANDER/Melati Daeva O vs Ko-Chi C/Hsin Tien C

Ceremonial XD Chinese Taipei GP 2015 Ronald ALEXANDER/Melati Daeva OKTAVIANI (Indonesia)


0,5 juara dan 1 runner up dari #Swiss IC 2015 oleh:
Juara Nomor ganda campuran:  
Pasangan gado-gado Robert BLAIR (Scotland)/Pia Zebadiah BERNADETH (Indonesia) di final mengalahkan pasangan Thailand Bodin ISSARA/Savitree AMITRAPAI dengan rubber game skor 18-21 25-23 21-18 dalam waktu 61 menit.

Runner Up Nomor Ganda putri:
Pia Zebadiah BERNADETH gagal mendapatkan 2 gelarnya yang berpasangan dengan Aprilsasi Putri LEJARSAR VARIELLA setelah di final kalah dari unggulan 1 dari Negara Kincir Angin Belanda Samantha BARNING/Iris TABELING dengan skor yang cukup telak 21-11 21-10 dalam waktu 24 menit.

Hasil yang cukup baik namun kurang puas karena di event kelas tertinggi gagal jadi juara, tapi tetap dukung perbulutangkisan INDONESIA, SEMOGA JAYA SELALU DAN TERUS MAJU!!!

Sunday, 18 October 2015

Alamat streaming Final Chinese Taipei Grand Prix 2015

Ini jadwal final yang alan maen mulai dari mulai 11.00 WIB 18 oktober 2015
pict jadwal Final Chinese Taipei GP 2015

monggo yang mau streamingan babak Final Chinese Taipei Grand Prix 2015, di sini ya, selamat menyaksikan, di sini ya.

SEMOGA INDONESIA DI BERIKAN YANG TERBAIK DAN DAPAT MERAIH 4 GELAR DI CHINESE TAIPEI GP 2015. DOA KITA SEMUA, AMINN


Full Match SF Denmark SSP 2015 Tommy SUGIARTO vs CHOU Tien Chen

Full Match SF Denmark SSP 2015 Tommy SUGIARTO vs CHOU Tien Chen
pict Tommy Sugiarto saat pertandingan Semi Final Denmark SSP 2015 selesai

Tommy SUGIARTO (Indonesia) 21-8 22-20 CHOU Tien Chen (Chinese Taipei)
Full Match Semi Final Denmark Open SSP 2015

silahkan di tonton, jangan lupa like dan subcribes di akun youtubenya ya, terima kasih.

Besok di final Tommy Sugiarto akan berhadapan pemain dari China Chen Long yang merupakan unggulan 1 di turnamnet ini yang juga rangking 1 dunia, tentu pertandingan yang sulit, dari H2H mereka Tommy masih tertinggal 1-7, bisa di lihat di tabel berikut:
pict record pertemeuan Tommy vs Chen Long 
pict hasil akhir record pertandingan Tommy vs Chen Long
sumber:bwfbadminton(dot)org


Semoga Tommy Sugiarto bisa memberikan yang terbaik dan meraih kemenangan untuk menjadi juara untuk kali pertama di kelas super series premier, kita doakan semua, AMINN.

Saturday, 17 October 2015

Alamat streaming Semi Final Chinese Taipei Grand Prix 2015

Ini jadwal yang maen mulai dari mulai 11.00 WIB
Pict Jadwal Semi Final Chinese Taipei GP 2015

monggo yang mau streamingan babak Semi Final Chinese Taipei Grand Prix 2015, di sini ya, selamat menyaksikan, di sini ya

Semoga wakil INDONESIA hari ini diberikan yang terbaik dan meraih kemenangan ya. AMINN


Highlights QF Denmark SSP 2015 Tommy SUGIARTO vs Jan O JORGENSEN

Highlights QF Denmark SSP 2015 Tommy SUGIARTO vs Jan O JORGENSEN
pic Tommy vs Ojan Denmark SSP 2015
Tommy SUGIARTO (Indonesia) 21-19 21-19 Jan O JORGENSEN (Denmark)
Highlights Quarter Final Denmark Open SSP 2015

ALHAMDULILLAH
tidak sia-sia begadang sampai pagi dengan obat kemenangan dari TOMMY SUGIARTO, super
jangan sampai anti klimaks bang tom ya, sampe juara, aminn

Besok di Semi final Tommy Sugiarto akan berhadapan pemain dari Chinese Taipei CHOU Tien Chen, semoga Tommy bisa memberikan yang terbaik dan meraih kemenangan lagi, AMINN.

Friday, 16 October 2015

Simon Menantang Sony Di Semi Final Chinese Taipei GP 2015, Siapa yang Akan Ke Final?

2 tunngal putra senior Indonesia Simon Santoso dan Sony Dwi Kuncoro berhasil menembus babak semi final Chinese Taipei Grand Prix 2015, ini hasil yang sangat baik karena Simon Santoso bukan sebagai unggulan sedangkan Sony Dwi Kuncoro hanya di unggulkan di tempat ke 16.

pic H2H Simon vs Sony
Namun sayang drawing harus mempertemukan ke dua pemain ini di semi final sehingga sudah dipastikan 1 tempat tunggal putra untuk Indonesia. Dari H2H Simon vs Sony di ajang resmi ke 2 pemain ini baru bertemu 2 kali dengan hasil 1 sama, jadi tidak ada yang unggul antar ke dua pemain

Perjalanan Simon Menju Semi Final
pict perjalanan Simon Santoso Chinese diTaipei GP 2015

Perjalanan Sony Dwi Kuncoro menuju Semi Final
pict Perjalanan Sony Dwi Kuncoro di Chinese Taipei GP 2015
sumber: tournamnetsoftware(dot)com

Ini ada Pertandingan Simon vs Lin yu



silahkan di tonton, jangan lupa like dan subcribes di akun youtubenya ya, terima kasih.

Berstatus non unggulan Simon Santoso tembus Semi Final Chinese Taipei GP 2015

pict Simon Santoso

Pemain tunggal putra Indonesia senior Simon Santoso membuat kejutan di turnmanet Chinese Taipei GP 2015 setelah mampu tembus babak semi final dengan status yang tidak di unggulkan.

Berikut perjalanan Simon Santoso sampai babak semi final
Menapak dari babak pertama melawan pemain Amerika Serikat Hock Lai LEE dengan skor 21-10 21-12 dalam waktu 32 menit.
Di babak ke dua Simon membuat kejutan denhan mengalahkan unggulan 1 asal Vietnam Tien Minh NGUYEN dengan skor 20-22 21-15 13-21 dalam waktu yang panjang 71 menit.
Di babak ke tiga Simon menang cukup mudah dari Tunggal Thailand Khosit PHETPRADAB dengan skor 21-13 21-13 dalam waktu 37 menit.
Di babak perempat final yang baru saja selesai pertandingannya Simon SANTOSO menang dari unggulan 12 dari tuan rumah Chinese Taipei LIN Yu Hsien dengan skor 21-12 21-19 dalam waktu 46 menit.

Ini ada Pertandingan Simon vs Lin yu



silahkan di tonton, jangan lupa like dan subcribes di akun youtubenya ya, terima kasih.


semoga Simon Santoso bisa konsistent dan meraih juara di turnament ini, AMINN


(Chinese Taipei GP 2015) Ihsan Menangi Duel Lawan Anthony

piv Ihsan dan Ginting seusai pertandingan

(Taipei, 16/10/2015)
 
“Perang Saudara” kedua pemain tunggal putra muda Indonesia akhirnya dimenangkan oleh Ihsan Maulana Mustofa. Ihsan menang dua game lansung atas Anthony Sinisuka Ginting, rekan sepelatnasnya, dengan skor 21-18, 21-18. Dengan demikian, Ihsan berhak atas tiket semifinal tunggal putra Chinese Taipei Open Grand Prix 2015.
 
Walaupun menang dua game langsung, Ihsan mendapat perlawanan yang sengit dari Anthony. Di awal game pertama, Ihsan membuka permainan dengan memimpin perolehan angka 4-1, namun Anthony terus mengejar hingga kedudukan imbang 10-10.
 
Ihsan akhirnya unggul 11-10 di interval game pertama. Sejak saat itu, Ihsan terus mengungguli Anthony dengan serangan-serangan serta penempatan bola di ujung lapangan yang kerap menyulitkan Anthony.
 
“Pertandingan tadi lumayan ramai, tetapi saya tampil lebih sabar dari Anthony sehingga bisa menang. Saya bersyukur bisa ke semifinal, semoga saya bisa mencapai hasil yang maksimal di turnamen ini,” jelas Ihsan.
 
“Saya merasa kurang puas dengan hasil di turnamen ini. Sebetulnya saya punya peluang ke babak semifinal. Namun saya kalah dari teman sendiri dimana kami sudah sama-sama tahu kelemahan masing-masing. Saya memang kurang sabar dan banyak pukulan-pukulan saya yang jatuhnya kurang pas,” ungkap Anthony, pemain asal klub SGS PLN Bandung.
 
Sementara itu menurut Marlev Mainaky, pelatih tunggal putra PBSI, penampilan kedua anak didiknya sudah sama-sama bagus. Namun Ihsan memang lebih unggul dan bermain tidak terburu-buru.
 
“Menurut saya penampilan mereka sudah bagus, Ihsan bermain dengan pertahanan yang rapat. Sementara Anthony sering melakukan kesalahan di net, dan ini menguntungkan Ihsan,” kata Marlev, mantan pemain tunggal putra era 90-an.
 
Ihsan menyusul langkah Simon Santoso yang sudah lebih dulu lolos ke babak semifinal turnamen berhadiah total 50 ribu Dollar AS ini. Simon menaklukkan pemain Taiwan, Lin Yu Hsien, 21-12, 21-19.
sumber:badmintonindnesia(dot)org

(Denmark Open 2015) Angga/Ricky Dan Hayom Dihentikan Tuan Rumah

pict Angga/Ricky di Denmark SSP 2105

(Odense, 14/10/2015)

Dua wakil Indonesia yang tersisa akhirnya sama-sama harus terhenti di babak dua Denmark Open Super Series Premier 2015. Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi dihentikan Mathias Boe/Carsten Mogensen, sementara Dionysius Hayom Rumbaka kalah dari Jan O Jorgensen.

Kekalahan lebih dulu dialami oleh Hayom. Lawan Jan O Jorgensen, Hayom rubber game 21-12, 15-21 dan 19-21. Hayom bisa menang cukup mudah di game pertama. Namun di game kedua, giliran Jan O Jorgensen yang merebut kemenangan.

Imbang di dua game pertama, Hayom kemudian tampil dominan di awal hingga pertengahan game penentu. Namun sayangnya di poin-poin kritis Hayom justru beberapa kali melakukan kesalahan di lapangan. Ia pun kemudian balik tertinggal dan harus menerima kekalahannya.

Jan O Jorgensen sendiri di perempat final akan kembali berhadapan dengan wakil Indonesia yang masih lolos, yaitu Tommy Sugiarto.

Duel ketat dan nyaris merebut kemenangan juga terjadi pada pasangan Indonesia, Angga/Ricky. Tapi rupanya pengalaman yang lebih matang Boe/Mogensen belum bisa ditaklukkan oleh Angga/Ricky.

Di awal, pertandingan sempat berlangsung ketat. Beberapa kali Angga/Ricky bahkan bisa memimpin perolehan angka, tapi akhirnya tak berhasil mendapat kemenangan.

“Game pertama kami sudah menemukan permainan kami. Tapi masih kurang safe dan konsentrasinya kurang. Di game kedua kami lebih terburu-buru. Lawan juga pengalamannya sudah banyak, kami belum bisa mengimbangi mereka,” kata Ricky.

“Dibanding pertemuan terakhir, hari ini kami nggak lebih baik penampilannya. Terakhir di Malaysia Open penampilan kami malah lebih ada perlawanan dari pada hari ini,” tambahnya lagi.

Angga/Ricky dan Boe/Mogensen sudah dua kali berhadapan dan belum berhasil menang dari pasangan Denmark tersebut. Perjumpaan terakhir mereka terjadi di Malaysia Open 2015 lalu. Angga/Ricky kalah rubber game 21-23, 21-14 dan 11-21.
sumber: badmintonindonesi(dot)org

Ini ada Highlights Pertandingan Hayom vs Jorgensen



silahkan di tonton, jangan lupa like dan subcribes di akun youtubenya ya, terima kasih.

Alamat streaming QF Chinese Taipei Grand Prix 2015

ini jadwal yang maen
Simon SANTOSO vs LIN Yu Hsien
Jang Mi LEE Korea vs CHENG Chi Ya
KIM Hyo Min vs Xiaoyu LIANG
Tzu Wei WANG vs Kean Yew LOH
Shuo Yun SUNG vs Jiayuan CHEN
Gebby Ristiyani IMAWAN/Tiara Rosalia NURAIDAH vs CHENG Chi Ya/Chia Hsin LEE
Yuki FUKUSHIMA/Sayaka HIROTA vs Rie ETOH/Aoi MATSUDA
Wannawat AMPUNSUWAN/Tinn ISRIYANATE vs Thien How HOON/Khim Wah LIM
YANG Po-Hsuan/WU Yu Lun vs Muhammad Rian ARDIANTO/Masita MAHMUDIN
Yang LEE/YU WEN Kuo vs Kian Meng TAN/Yen Wei PECK

monggo yang mau streamingan babak quarter final Chinese Taipei Grand Prix 2015, di sini ya, selamat menyaksikan,




(Denmark Open 2015) Banyak Unforced Error, Hendra/Ahsan Terhenti

pict Ahsan/Hendra

(Odense, 14/10/2015)

Ganda putra terbaik Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan harus mengakui keunggulan pasangan baru, Liu Cheng/Lu Kai dari Tiongkok. Bertanding di babak dua Denmark Open Super Series Premier 2015, Hendra/Ahsan terpaksa kalah usai sengit di lapangan, 23-25 dan 21-23. 

Sejak awal game pertama, Hendra/Ahsan kerap berada di bawah tekanan Liu/Lu. Sempat sengit di awal, Hendra/Ahsan kemudian malah tertinggal jauh dengan 8-15. Hendra/Ahsan sebenarnya bisa menyusul ketertinggalannya. Mereka bahkan menyentuh game poin pertama dengan 20-18. Namun dewi fortuna kali ini tak berpihak pada pasangan ranking dua dunia tersebut. Banyaknya kesalahan yang dilakukan oleh Hendra/Ahsan, praktis menyumbangkan poin demi poin kepada lawan. Liu/Lu berbalik mengejar dan merebut kemenangan di game pertama dengan 25-23. 

Lanjut ke game dua, Hendra/Ahsan sebenarnya kerap memimpin jalannya pertandingan meski hanya terpaut angka tipis. Namun di poin 18-15, posisi kembali ketat setelah Liu/Lu menyamakan kedudukan menjadi 18-18. Hendra/Ahsan akhirnya kembali kehilangan angka dan kalah 21-23. 

“Mereka nggak gampang mati, defendnya juga bagus. Kami menyerang juga nggak gampang. Sebaliknya kami diserang mereka malah banyak tembus,” kata Hendra usai bertanding. 

“Lawannya bagus dan kami juga banyak salah. Kami banyak mati bukan karena dibunuh, tapi malah mati-mati sendiri. Banyak lakukan unforced error, itu yang paling menonjol dari penampilan kami hari ini,” tambah Ahsan. 

Indonesia masih memiliki satu peluang untuk mengirimkan wakil ke perempat final, dari sektor ganda putra. Setelah ini ada pasangan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi yang akan berhadapan dengan wakil tuan rumah, Mathias Boe/Carsten Mogensen. 
sumber; badmintonindonesia(dot)com

Ini ada Highlights Pertandingan Ahsan/Hendra vs Lu kai/Liu Cheng
silahkan di tonton, jangan lupa like dan subcribes di akun youtubenya ya, terima kasih.