![]() | ||
pict Kevin dan Greysia saat bermain rangkap di ajang Indonesia Terbuka 2014. (Foto: Dok. PBSI) |
Akan tetapi di dua turnamen selanjutnya, yakni India Grand Prix Gold dan Thailand Masters Grand Prix Gold, tak ada lagi pemain yang akan bermain rangkap. Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rexy Mainaky mengatakan, bermain rangkap memang sudah menjadi agenda yang akan dilakukan PBSI.
"Kami memang sudah merencanakan soal main rangkap yang tentunya ada plus minusnya. Namun kami juga harus melihat dari segi atletnya, karena kami ini bukan menangani robot, kami menangani manusia yang ada limitnya," ujar Rexy di Pelatnas Cipayung, Kamis (7/1).
"Mungkin orang-orang bilang Tiongkok bisa main rangkap, tapi bisa dilihat juga setiap akhir tahun ada saja pemain yang cedera, misalnya tahun ini Zhao Yunlei yang cedera," tambahnya.
Lebih lanjut Rexy mengaku akan membicarakan rencana tersebut lebih lanjut dengan tim pelatih. Pria yang semasa aktifnya bermain di ganda putra ini mengatakan, akan memulai program tersebut dari para pemain yang masih berusia muda.
"Kami akan mulai dari usia muda, nanti saya akan kumpul lagi dengan tim pelatih dan disitu akan jelas siapa-siapa saja yang akan bermain rangkap, jangan sampai hanya asal kirim tanpa tujuan yang jelas," kata Rexy.
Seperti diketahui, melalui media sosial netizen seringkali mengungkapkan harapannya agar PBSI menerapkan pola bermain rangkap seperti apa yang sering dilakukan Tiongkok dan Korea. Rexy mengakui jika dirinya menyadari hal tersebut, tapi tidak mau melakukannya hanya untuk membuat senang masyarakat.
"Jangan juga hanya ingin membuat masyarakat senang karena akhirnya Indonesia main rangkap, dan itu juga tidak bagus," pungkasnya.
sumber: mspors(dot)net
No comments:
Post a Comment