![]() |
Pict Edi/Gloria yang gagal pertahankan gelar di Macau GPG 2015 |
Pada tahun lalu, pasangan Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja keluar sebagai juara. Namun kali ini Edi/Gloria terhenti di babak perempat final dari pasangan Shin Baek Cheol/Chae Yoo Jung (Korea). Pasangan unggulan ketujuh Ronald Alexander/Melati Daeva Octavianti yang berhasil menembus semifinal, juga tidak dapat menahan laju wakil Negeri Ginseng, Choi Solgyu/Eom Hye Won.
Sementara satu wakil ganda campuran lainnya, Alfian Eko Prasetya/Anissa Saufika, terpaksa menyerah dari Lee Chun Hei Reginald/Chau Hoi Wah (Hong Kong) pada babak pertama.
“Akhir-akhir ini penampilan Edi/Gloria memang terus menurun. Ada banyak masalah non-teknis yang mesti kami selesaikan, salah satunya komunikasi di lapangan. Edi yang biasanya menjadi motor di lapangan, belakangan sering kebingungan di lapangan, kami sedang mencari solusinya,” beber Nova.
Peluang tim Indonesia sebetulnya makin terbuka dengan mundurnya dua unggulan teratas yaitu Ko Sung Hyun/Kim Ha Na (Korea) dan Chrsi Adcock/Gabrielle Adcock (Inggris).
“Kalau ditanya saya pribadi, tidak cukup segini, apalagi tahun lalu kita juara di ganda campuran. Ditambah lagi tahun ini unggulan pertama dan kedua tidak ada, seharusnya kami bisa mengambil gelar juara,” ujar Nova yang ditemui di stadion Tap Seac Multisports Pavilion.
“Saya yakin dengan kemampuan pemain-pemain Indonesia, saya yakin mereka bisa. Ini sangat disayangkan,” tambah mantan pemain ganda campuran peraih medali perak Olimpiade Beijing 2008 bersama Liliyana Natsir ini.
Nova berharap para pemain kini dapat mempersiapkan diri dengan baik jelang turnamen Yonex-Sunrise Indonesian Masters 2015 yang akan dilangsungkan di Malang, Jawa Timur, pada pekan depan. Meskipun harus mengikuti beberapa turnamen berurut-turut, namun Nova menganggap soal stamina bukanlah masalah.
“Kalau kondisi fisik sebenernya tidak terlalu berpengaruh, kami sudah biasa sehari main sampai tiga kali. Di sini kan hanya sekali. Saya rasa yang lebih penting harus dijaga itu fokus dan konsentrasinya. Inilah yang berat kalau mengikuti turnamen berturut-turut,” pungkas Nova
Sumber: badmintonindonesia(dot)org