![]() |
Pict Greysia/Nitya yang gagal tembus Final Hoong Kong SS 2015 |
“Di akhir game pertama kami coba merubah strategi untuk mengejar ketertinggalan. Kami coba untuk main no lob, membuka bola untuk menghindari serangan mereka. Di game kedua bisa dibilang kami mau coba menerapkan strategi kaya di akhir game pertama. Tapi ternyata mereka merubah permainan, jadi kaya ngembalikan pola aja. Jadinya dari kami agak sedikit terburu-buru,” kata Nitya.
Ini merupakan perjumpaan ketiga bagi dua pasangan tersebut. Di China Open Super Series Premier 2015, Greysia/Nitya kalah 10-21 dan 16-21. Sebelumnya lagi di Piala Sudirman 2015, Mei lalu, Greysia/Nitya kalah 21-17, 17-21 dan 15-21.
“Kualitas kami setara sejauh ini dan kalau mereka sudah menang di game pertama, mereka punya kepercayaan diri lebih. Tapi sebenarnya kalau kami bisa mengimbangi dengan kualitas kami, sebenarnya masih bisa. Cuma karena mereka sudah berpengalaman, terutama Yu Yang yang levelnya masih di atas kami, ketika poin-poin genting dia lebih tenang. Itu yang harus kami perhatikan, menjaga ketenangan di lapangan. Khususnya untuk saya. Karena saya dan Yu Yang sama-sama playmaker, kami sama-sama mencari permainan, tapi hari ini Yu Yang mainnya lebih tenang dari saya,” kata Greysia.
Hal ini memastikan final ganda putri akan dikuasai tim Tiongkok. Di paruh undian atas, pasangan Tiongkok, Tian Qing/Zhao Yunlei sudah memastikan posisi di partai final lebih dulu. Tian/Zhao melaju usai kalahkan Naoko Fukumas/Kurumi Yonao, Jepang, 21-16 dan 21-15.
sumber: badmintonindonesia(dot)org
No comments:
Post a Comment