 |
| Pict Gischa/Putri di 16 besar WJC 2015 |
“Kami bersyukur bisa melewati babak ketiga, kami bermain cukup baik. Hal yang paling penting buat kami adalah percaya dengan kemampuan sendiri dan percaya dengan partner. Kami juga mesti fokus dan menjaga komunikasi di lapangan,” beber Putri ketika ditanya soal kemenangannya dan Gischa.
Gischa/Putri memang belum menemukan lawan berarti pada perjalanan ke babak 16 besar. Mendapat bye di babak pertama, pasangan unggulan kelima ini menang atas wakil Chili, Loreto Pontigo/Paulina Pontigo dengan skor 21-0, 21-5. Di perebutan tiket babak perempat final, Gischa/Putri juga belum bertemu dengan wakil dari Asia. Mereka akan ditantang Emma Karlsson/Johanna Magnusson dari Swedia.
“Kami belum pernah bertemu dengan pasangan Swedia ini, namun kami yakin Insha Allah bisa menang. Melawan pemain Eropa dan Amerika memang tidak sesulit pemain Asia, tapi banyak juga yang permainannya sudah bagus-bagus, kami akan main maksimal saja,” kata Gischa yang dihubungi dari Jakarta.
Pasangan ganda putri yang unggul dari serangan-serangan tajam ini merupakan salah satu andalan Indonesia selain pasangan Jauza Fadhila Sugiarto/Apriani Rahayu yang juga lolos ke babak 16 besar. Namun sayangnya langkah Gischa/Putri tak dapat diikuti Mychelle Chrystine Bandaso/Serena Kani, rekan seklub dari PB Djarum, yang dihentikan wakil Tiongkok, Chen Lu/Zhou Chaomin, 16-21, 16-21.
“Pemain-pemain Tiongkok menjadi lawan terberat buat kami di turnamen ini. Begitu juga pasangan dari Jepang, sedangkan wakil Korea masih muda-muda semua,” tutur Gischa.
Di nomor ganda putra, Yahya Adi Kumara/Yantoni Edy Saputra, juga lolos ke babak 16 besar. Pasangan unggulan keempat asal Indonesia ini menundukkan Krishna Prasad Garaga/Satwiksairaj Rankireddy (India), dengan dua game langsung, 21-18, 21-16.
Sumber: badmintonindonesia(dot)org
No comments:
Post a Comment